Judul : Rafflesia gadutensis, Meijer 1984
link : Rafflesia gadutensis, Meijer 1984
Rafflesia gadutensis, Meijer 1984
Ke lima species Rafflesia itu adalah :
- Rafflesia arnoldii,R. Br. 1821
- Rafflesia hasseltii, Suringar 1879 (1880?)
- Rafflesia bengkuluensis, Susatya, Arianto & Mat-Salleh 2005
- Rafflesia gadutensis, Meijer 1984
- Rafflesia sp dan atau Rafflesia imcompletely known species (Meijer 1997)
Urutan angka juga menunjukkan kepopuleran dan pengetahuan masyarakat tentang species ini, yang saya teliti dari blogging dan respon jejaring sosial malalui akun Face book saya (Tun Jang, 2008-2011), yang hasilnya adalah sebagai berikut :
- Rafflesia arnoldii paling populer. Paling banyak di kenal oleh masyarakat Bengkulu, Salah satu sebab karena dijadikan lambang propinsi Bengkulu, dan penduduk Bengkulu sering menyebut propinsinya sebagai Bumi rafflesia (meskipun nama bumi rafflesia ini nyaris tak dikenal teman teman dari propinsi lain. - Tun Jang) dan diisukan pula oleh masyarakat Bengkulu sebagai rafflesia endemik Bengkulu, padahal dia dapat dijumpai pula di sumatra barat, aceh dan kalimantan.
- Urutan ke dua adalah Rafflesia hasseltii. Rafflesia hasseltii populer di sumatra barat. Bunga ini dideskripsikan pertama kali di sana. Jenis ini mulai di kenal masyarakat Bengkulu setelah banyak di upload di blog dan jejaring sosial beberapa tahun ini.
- Rafflesia bengkuluensis berada di urutan no. 3. Meskipun Rafflesia gadutensis lebih dulu di deskripsikan daripada Rafflesia Bengkulensis. Hal ini di sebabkan species ini membawah nama Bengkulu di kata keduanya yaitu bengkuluensis, sehingga masyarakat Bengkulu dengan muda mengingatnya saat di perkenalkan di blog dan website. Mulai banyak masyarakat Bengkulu yang menyebutkan keberadaan jenis ini meskipun tidak tahu bentuk dan rupa Rafflesia bengkulensis.
- Urutan ke 4 adalah Rafflesia gadutensis. Species ini masih asing terdengar di telinga teman teman di Bengkulu. Selain nama gadutensis yang terdengar aneh di telinga awam, banyak pula masyarakat yang tidak tahu apa arti kata gadutensis tersebut. Oleh sebab itulah kami mencoba untuk mengenalkan species ini ke masyarakat luas, Di propinsi Bengkulu Rafflesia gadutensis ini dapat di lihat (endemic) habitatnya di hutan basah tropis propinsi Bengkulu di sebelah utara, yaitu di daerah tapal batas dengan propinsi sumatra barat dan sekitarnya.
- Urutan ke 5 yaitu Rafflesia sp dan atau incompletely species. Masyarakat sangat sangat tak mengenal jenis Rafflesia ini oleh karena keterbatasan pengetahuan dan informasi mengenai tanaman dari keluarga Rafflesiaceae. Biasanya jenis ini dikenal oleh para taksonom, pakar botani, dan orang - orang yang tertarik mempelajari Rafflesia sp lebih jauh.
Rafflesia gadutensis, Meijer 1984
Gadutensis berasal dari kata Ulu Gadut, yaitu satu nama bukit Gadut di propinsi Sumatra Barat, dimana asal specimen species ini dideskripsikan. Sejarah pendeskripsiannya memakan waktu puluhan tahun seperti daftar historis referensi dibawah ini.
Referensi deskripsi :
Rafflesia gadutensis Meijer, Blumea 30 (1984) 21 1; Weevers in Koningsberger (ed.). Leerb. Alg. Plantk. 2 (1942) f. 186 (as R. amoldii); Richards. Trop. Rain Forest, ed. 2 (1996) 155: f. 6.23; Meijer. Palmengarten 60/2 (1997, '1996') 38-41. — Type: Meijer 17003 (BO holo; MO). W Sumatra. Rafflesia spec: Schaefer, Trop. Natuur (1940) 21-23;(Sumber : Meijer 1997)
Knop Rafflesia gadutensis di Gunung Seblat, propinsi Bengkulu. (Penggaris 30 cm)
(Photo courtesy Julkifly Sembiring 2011 for blog Rejang Land)
(Photo courtesy Julkifly Sembiring 2011 for blog Rejang Land)
Rafflesia gadutensis setelah beberapa hari mekar sempurna di Gunung Seblat (Penggaris 30 cm)
(Photo courtesy Julkifly Sembiring 2011 for blog Rejang Land)
(Photo courtesy Julkifly Sembiring 2011 for blog Rejang Land)
Ciri - ciri bunga :
Perigone :
Bunga biasanya berdiameter sekitar 40 - 46 cm. Perigone lobes memiliki sekitar 10-12 bercak putih sampai merah jambu di sepanjang median dan sepanjang dasarnya, bercak terbesar biasanya 2 buah dengan ukuran sekitar 1 cm, bercak kecil berada di antaranya, beberapa bercak
yang lebih besar kadang-kadang bergabung sehingga bisa 5 cm diameternya.
yang lebih besar kadang-kadang bergabung sehingga bisa 5 cm diameternya.
Diafragma :
Bukaan diafragma sekitar 2 / 3 dari total lebar, berwarna kemerah mudaan (Pinkish) hingga merah, dan di lingkaran radial ada sekitar 30 bercak bulat berwarna kemerahjambuan sampai merah (pinkish red) yang bersatu berbentuk seperti kutil.
Pada bagian bawah diafragma, akan tampak 5 cincin konsentrik berbercak putih dekat dengan lingkaran yang berbentuk seperti pelek (pelek untuk tempat melekat ban pada roda-tun jang).
Dua cincin berkutil paling dekat dengan tabung perigone berbentuk datar atau agak crateriform oval berpohon puncak, c. 9 dengan lebar 8 mm, puncaknya didukung oleh 1 - 2 (- 6) mm tangkai panjang,sehingga terlihat seperti dengklek(bangku) kecil (toadstools).
Pada bagian bawah diafragma, akan tampak 5 cincin konsentrik berbercak putih dekat dengan lingkaran yang berbentuk seperti pelek (pelek untuk tempat melekat ban pada roda-tun jang).
Dua cincin berkutil paling dekat dengan tabung perigone berbentuk datar atau agak crateriform oval berpohon puncak, c. 9 dengan lebar 8 mm, puncaknya didukung oleh 1 - 2 (- 6) mm tangkai panjang,sehingga terlihat seperti dengklek(bangku) kecil (toadstools).
Tabung Perigone dan ramenta :
Tabung perigone berukuran dengan kedalaman c. 8 cm, ditutupi oleh ramenta agak fugaceous yang berukuran sekitar 6-8 (-9) mm dan memiliki batang dengan kepala membengkak dengan ukuran sekitar 1 mm dan lebar 2-3 mm, kadang-kadang crateriform di puncak c. 1 mm. Beberapa bercabang atau berlobus dekat diafragma. Antara ramenta pada sisi dalam tabung perigone terdapat beberapa tonjolan seperti cendawan tersebar berdekatan di dalam diafragma, tetapi dengan hanya 1-2 mm tangkai panjang. Bunga jantan : dengan c. 30 anther. (Sumber : Flora Malesiana, Ser. 1 Vol 13, 1997, hal, 24, oleh Meijer, diterjemahkan Tun Jang)
Sebaran di region Malesia:
Sebelah barat daya pulau sumatra, yaitu:
- Propinsi Sumatra Barat : kabupaten pantai barat daya sumatra, yaitu antara Padang - Bukit tinggi, Padang - Solok, dan Ulu Gadut
- Propinsi Bengkulu : Gunung Seblat dan TNKS sekitar Gunung Seblat (Saya belum dapat informasi dan bukti dari kawasan lain di Bengkulu untuk jenis ini, ada yang bisa bantu mengirim bukti photo dari kawasan lain?)
Primary and secondary lower montane forest, around 350-600 m altitude.
Notes :
- Pertama kali dilihat oleh Korthals sekitar 1834 dan diilustrasikan untuk dia tapi tidak dipublikasikan; juga salinan dibuat untuk Solms-Laubach. Juga ditemukan di dekat tambang emas dan perak Simau, Bengkulu, dan difoto di sana sekitar 1934 oleh K. Schaefer [lihat Schaefer, Troop Natuur 29 (1 940) Februari 01-23].
- Beccari mengumpulkan spesies di Agustus 1878 dekat Ayer Mancior, air terjun di Lembah Anai (Anei Canyon) antara Padang dan Bukit Tinggi, pada ketinggian sekitar 360 m di dekat Kayu Tanam, Sumatera Barat. Dia dan Solms-Laubach salah mengartikannya spesies ini sebagai Rafflesia arnoldii.
Demikianlah Artikel Dari Admin Gondrong Rafflesia gadutensis, Meijer 1984
Sekianlah artikel Rafflesia gadutensis, Meijer 1984 kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Rafflesia gadutensis, Meijer 1984 dengan alamat link https://curup-idaman.blogspot.com/2011/05/rafflesia-gadutensis-meijer-1984.html
0 Response to "Rafflesia gadutensis, Meijer 1984"
Post a Comment